Sabtu, 10 Januari 2009

Kompleksitas Problematika Bangsa

Oleh : a_dhie [1]

Lengkap sudah penderitaan rakyat indonesia, belum lama naiknya BBM yang menimbulkan pelbagai gerakan penolakan kenaikan BBM, sehingga pemerintah mencoba menyegarkan kegerahan rakyat dengan memunculkan BLT Plus sebagai resolusi kebijakan ini, bahkan regulasi BLT plus inipun dinilai tidak seimbang dengan naiknya harga BBM, mungkinkah program BLTplus ini hanya akal-akalan Jusuf Kalla sebagai moment publikasi GRATIS ABIS!!! agar masyarakat bersimpatik padanya untuk kepentingan Pilpres 2009?
Belum juga konflik BBM & BLT ini mereda, Minggu 01-06-08 tepat memperingati hari pancasila terjadinya bentrok yang diberitakan oleh media-media dengan dinamakan “penyerangan” FPI kepada AKK-BP . Tidak lama setelah itu muncul opini-opini dari publik terjadinya pencemaran pancasila dengan pengerusakan kebinekaan dalam beragama. Opini tersebut berkembang atas dasar demo yang dilakukan HTI yang merasa riskan dengan tingkah laku pemerintah yang membuat regulasi yang dinilai menyengsarakan rakyat indonesia, sudah menjadi rahasia umum bahwa tendensi gerakan HTI adalah penegakan syari’at islam, bahkan mereka menilai bahwa sistem yang ditegakan di indonesia adalah sistem KAFIR, mungkinlah FPI terintervensi oleh HTI yang jelas-jelas riskan terhadap pancasila? sehingga massa AKK-BB yang berdemo yang misi utamanya untuk mendukung dilegalkan ahmadiyah di jadikan musuh bersama dalam demo kemarin, ataukah mungkin seorang rekayator yang ingin menjadikan FPI menjadi musuh bersama? dengan setting-an yang cukup rapi, ataukah hanya oknum-oknum yang ingin mendekontruksi tatanan Negara Indonesia?
Konflik ini mulai merebak kebebagai penjuru daerah di Indonesia, dalam media massa warga NU sleman, surabaya, Cirebon melakukan penggerebegan terhadap markas FPI dengan menuntut agar FPI membubarkan diri karena dinilai sebagai ormas yang RADIKAL , apalagi statement dari Habib Rizieq yang mengklaim bahwa provokator dari semua ini salah satunya adalah Gus Dur, mungkin pijakan ini yang menjadi warga NU Greget terhadap FPI, karena Gus Dur merupakan orang No.1 di NU, bahkan ada yang menganggap Gus Dur adalah seorang Wali. Padahal jelas-jelas FPI melakukan tindak kekerasan, malah menuduh Gus Dur.
Terlepas dari siapa yang salah dan patut disalahkan, yang pasti Dienul Islam merupakan rahmatan lil alamin, dengan ilmuninasinya Nabi Muhammad SAW mampu mengubah wajah dunia, pergolakan dan perseteruan pada zaman nabi mampu teratasi, nabi muhammad SAW memprediksi bahwa umat islam akan terbagi menjadi 73 faksi, dan ini merupakan kesedihan tersendiri bagi nabi sebelum nabi menghembuskan nafas terakhir, pasalnya diversitas yang terjadi dalam faksi islam ini rentan akan konflik yang hanya akan memecah belah islam, padahal islam hanya satu bukan milik faksi manapun. Yang pasti Islam yang benar itu berdasarkan Alquran dan Hadits.

Wallahu A’lam Bisshawaab….
[1] Penulis adalah manusia yang masih belajar di Madrasah Ibnu Araby

1 komentar:

insidewinme mengatakan...

Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu