Rabu, 08 April 2009

Terpenjara ditepi Lingkaran Eksistensi

Tajam ujung lidahku menggoreskan luka,,,

Tingkahku merobek sutra kecintaan-Mu,,,

Ingkarku menerjang regulasi yang telah terpahat !

Kotor...sungguh kotor dan menjijikan ku tatap wajahku,,,

Didepan cermin kehidupan

Pantas, Helaan nafas spiritual ku tersendat,,

Sesak,,,sungguh sesak,,,

Mengikat hati nuraniku,,,,

Hembusan angin kesombongan

Desiran ombak keangkuhan

Merobohkan dinding-dinding spiritualitas

Virus-virus hedonisme-opportunisme

Bak jeruji besi berbaris tegak

Memenjarakan etika-sosial transcendental

Yang menghiasi cermin kehidupan

Gemerlap tarian iblis mengelilingi langkahku

Sebagai bukti kongkrit ‘du contrac social’ di masa primordial

Sayup-sayup terdengar gelak tawa iblis-iblis kecil tersipu malu

Menghanyutkan jiwaku dalam lamunan

Diriku terkapar ditepi lingkaran eksistensi Negeri absurditas

Terjebak diantara reruntuhan taman spiritual yang terhempas angin kenistaan,,,

Kala jari lentik iblis menunjuk suatu arah

Menuju singgasana kesombongan dan keangkuhan

Pantas, Kilauan cahaya suci mata hati ini semakin meredup termakan gelap

Ku telusuri setapak demi setapak

Jalan terjal yang membentang di tepian ‘kota syahwat’

Entah kemana perginya cahaya fitrah itu,,,

Jiwaku terkujur kaku

Oleh : A_dhie_thea

Mendengar jeritan hati nurani

Namun, kemarau melanda lautan air mata penyesalan

Hingga kering kerontang tak bersisa

Ya Rabb,,,

Tuntunlah jiwaku menuju cahaya suci-Mu

Jernihkanlah fikiranku,,,,

Menuju hamparan samudra keilmuan-Mu

1 komentar:

Anonim mengatakan...

apakah kita masih terjebak dalam memahami ideologi sehingga kita mengkotak-kotakan ideologi....!!!

satukan ide, menuju indonesia baru...